Jumat, 07 November 2008

Rahasia Bisnis Besar Terungkap

Rahasia Tersembunyi Metode Mencari Uang di Internet Akhirnya Diungkap. Jika Anda Bisa Mengetik dan Mengakses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup untuk Menghasilkan Uang Melimpah dari Internet... Hanya Jika Anda Tahu Caranya!
Saya Akan Menunjukkan Rahasia ini kepada Anda silahkan Klik Link ini.

Penerimaan CPNS Daerah PDF Cetak
Kamis, 09 Oktober 2008
Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Kediri akan dilaksanakan Nopember Berdasarkan SK Gubernur No 810/17624/042/2008 tentang Jadwal Pelaksanaan Pengadaan CPNS 2008 tertanggal 22 September 2008, pendaftaran CPNS akan dilaksanakan 8-18 November 2008. Sedangkan seleksi administrasi digelar 18-28 November. Sementara ujian CPNS dilaksanakan 10 Desember. Pengumumannya sendiri akan dilaksanakan 15 atau sampai dengan 20 Desember. "Pelaksanaan pendaftaran CPNS itu akan dilaksanakan serentak di seluruh Kab/Kota.
Kuota CPNS untuk Kabupaten Kediri tidak berbeda jauh dengan kuota yang sedang diklarifikasikan karena kelebihan kuota untuk Honda (honorer daerah) dan sekdes. Untuk Honda, pemkab hanya mengajukan 92 orang tetapi pemerintah pusat memberi jatah 198 orang, Ada kelebihan 106 orang.
Untuk formasi sekdes, Pemkab Kediri hanya mengajukan 48 orang. Sedangkan pemerintah pusat memberikan jatah 62 orang. Dengan demikian ada kelebihan 14 orang.
Sementara untuk jalur umum sebanyak 342 orang. Perinciannya, guru sebanyak 222 orang, tenaga kesehatan 73 orang dan teknis 47 orang. Pemkab Kediri masih menunggu ketetapan dari Menpan untuk memastikan kuota CPNS Kab. Kediri.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jl.Soekarno-Hatta No.1 Katang Kediri Telp. 0345-689901

Selasa, 04 November 2008

Enlightened Success Newsletter 2008- Edisi No. 10

Tidak Punya Apa-apa, Tapi Punya Segalanya

Belakangan ini, seluruh dunia sedang membicarakan krisis ekonomi yang kian menghantui. Terlepas dari masalah sistem keuangan, pengawasan dan lainnya, bila dikembalikan pada sifat dasar manusia, maka sumbernya tidak lain adalah : KESERAKAHAN.

Keserakahan adalah seperti sebilah pisau bermata dua. Bila diartikan sebagai sifat yang menginginkan sesuatu yang lebih dari yang dimiliki saat ini, maka sifat serakah adalah sesuatu baik, karena mendorong kita untuk melakukan lebih. Memiliki karir dan penghasilan yang lebih baik, memiliki lebih banyak teman, menjadi orang tua atau anak yang lebih baik, dsb.

Masalah muncul ketika berhadapan dengan keserakahan yang lepas kendali, yang menginginkan sesuatu dengan menghalalkan segala cara, yang biasanya tidak etis. Sumber masalahnya bukan lagi karena “kekurangan”, tapi karena “menginginkan lebih”.

Ambil contoh korupsi. Korupsi terjadi bukan karena kekurangan penghasilan. Tapi karena keserakahan bertemu dengan kesempatan. Pengendalian diri yang lemah terhadap keserakahan bertemu dengan pengawasan yang lemah yang menciptakan kesempatan. Maka terjadilah peristiwa dimana orang menggadaikan integritas dirinya dengan melakukan korupsi.

Keserakahan tak terkendali seringkali terjadi karena orang TIDAK SABAR. Apa yang ada dipikiran seseorang ketika ia menerobos lampu merah di perempatan jalan? Apakah ia khawatir lampu merah itu tidak akan berganti menjadi hijau? Tentu tidak. Jawabannya sederhana: TIDAK SABAR.

Padahal sifat sabar adalah kecerdasan emosi yang menjadi salah satu ciri orang sukses. Ada sebuah penelitian di sebuah Fakultas Psikologi. Mereka mengumpulkan anak berumur 5-6 tahun dalam sebuah ruangan dan memberi permen coklat dihadapan mereka. Mereka diberitahu bahwa boleh langsung memakan permen itu atau menunggu 30 menit. Siapapun yang mau menunggu 30 menit, akan diberi 2 permen coklat. Ada anak yang langsung memakan permen itu, dan ada yang mau menunggu 30 menit untuk memperoleh tambahan 2 permen coklat.

Penelitian dilanjutkan 30 tahun kemudian. Anak yang mampu menunda kesenangan ternyata mendapatkan nilai sekolah yang lebih baik, menjadi karyawan yang lebih baik, atau menjadi pengusaha yang lebih sukses dibanding teman-teman mereka yang tidak mampu menunda kesenangan. Demikianlah sikap sabar dan kemampuan menunda kesenangan terbukti merupakan salah satu atribut orang sukses.

Banyak orang yang bahkan begitu tidak sabarnya sehingga seringkali memilih pola hidup di atas batas kemampuannya. Sering kita temui orang yang memiliki satu dompet penuh berisi kartu kredit.

Tentu tidak ada yang salah dengan kartu kredit sebagai instrumen pembayaran yang disertai berbagai bonus dan diskon yang menggiurkan. Tapi ia akan menjadi salah bila digunakan tanpa perhitungan. Tagihan bulanan dibayar dengan cicilan minimum. Padahal sisanya dikenakan bunga yang sangat tinggi oleh bank penerbit kartu. Akhirnya, hutang yang satu ditutup dengan hutang yang lain. Akibatnya, hutang semakin menggurita. Begitu tidak terkendali, mereka jadi bingung sendiri.

Ada baiknya kita melihat pola hidup Warren Buffet dan George Soros. Kini, Buffet adalah orang terkaya di dunia, mengalahkan Bill Gates, bos Microsoft. Dalam buku “The Winning Investment Habit of Warren Buffet & George Soros”, dikatakan bahwa Buffet dan Soros adalah orang yang berprinsip “Hiduplah jauh di bawah kemampuan Anda.”

Meskipun termasuk jajaran orang kaya dalam Fortune 500, mereka menikmati kemewahan yang tidak berlebihan. Warren Buffet tetap tinggal di rumah dengan tiga kamar, yang dibelinya 50 tahun lalu ketika menikah. Ia mengatakan bahwa ia sudah memiliki segalanya di rumah itu. Soros tinggal di rumah yang sederhana, yang tidak berbeda dari lingkungannya. Ia mengatakan, “Saya selalu hidup dalam skala yang jauh lebih sederhana ketimbang sumberdaya keuangan saya.”

Mereka adalah contoh orang yang menjalani kehidupan sebagaimana orang kebanyakan. Kelihatannya mereka tidak punya apa-apa, tapi sebetulnya punya segalanya.

Tentu kita tidak perlu menunggu hingga menjadi orang terkaya dalam jajaran Fortune 500 untuk menjalani hidup “tidak punya apa-apa, tapi punya segalanya.” Dengan bersikap syukur, seringkali kita menemukan bahwa sesungguhnya kita punya segalanya. Kehidupan yang harmonis dengan pasangan hidup yang kita cintai. Anak-anak yang ceria dan selalu mencerahkan hari-hari kita. Teman-teman yang memperkaya hidup kita. Dan sebagainya.

Keinginan untuk mencapai atau memiliki sesuatu yang lebih dari yang ada saat ini merupakan hal positif yang mendorong seseorang untuk maju. Yang diperlukan adalah kecerdasan emosi berupa sikap sabar untuk menjalani proses, tidak bisa instant. Sehingga, proses yang dijalani tidak sampai membuat kita justru kehilangan hal yang paling penting dalam hidup kita, yang sebetulnya sudah kita miliki saat ini, yakni keluarga, teman, integritas dan jati diri kita sendiri.

Salam Sukses,

Kingson

Kingson Suryaatmaja

NB: Anda dapat mengutip isi artikel ini, dengan tetap mencantumkan sumbernya, yakni: http://www.kingsonsurya.com.

Artikel ini lahir dari obrolan inspiratif saya kepada Pak Budi, seorang enterpreneur berintegritas tinggi, customer, sahabat dan guru yang bijak. Terima kasih, Pak Budi.

===================================================================

Mutiara Renungan:

Keserakahan

“Kita cenderung lupa bahwa kebahagiaan bukan merupakan hasil dari memperoleh sesuatu yang tidak kita miliki, tapi merupakan hasil dari pengakuan dan penghargaan atas apa yang kita miliki.” - Frederick Keonig

“Ada banyak hal yang mungkin akan kita buang bila kita tidak khawatir bahwa ada orang yang mungkin akan memungutnya.” – Oscar Wilde

“Bumi menyediakan cukup untuk memuaskan kebutuhan manusia, tapi tidak untuk memuaskan keserakahan manusia.” – Mahatma Gandhi

“Bila pikiran Anda lemah, bisnis Anda akan menjadi lemah. Bila Anda tidak teratur, bisnis Anda akan kacau. Bila Anda serakah, karyawan Anda akan serakah, memberikan Anda jauh dibawah yang seharusnya, tapi senantiasa meminta lebih.” - Michael Gerber

“...Monster itu nyata, setan juga nyata. Mereka ada di dalam diri kita, dan kadang mereka menang.” – Stepehen King

“Keserakahan adalah iblis yang gemuk dengan mulut yang kecil. Apapun yang Anda berikan padanya, tidak pernah akan cukup.” - Janwillem van de Wetering

“Nereka memiliki tiga gerbang: nafsu birahi, kemarahan, dan keserakahan.” – Bhagavad Gita

“Orang miskin menginginkan banyak hal, tapi orang orang serakah menginginkan segalanya.” - Publilius Syrus

“Orang serakah selalu miskin.” – Samuel Johnson

“Orang serakah dan fakir miskin pada prakteknya adalah satu dan sama.” – Swiss Proverb

“Masalah utama saya dengan dunia ini adalah ketakutan akan kekurangan ditengah kelimpahan.... kelaparan ditengah banyaknya sumber daya yang belum termanfaatkan.... orang-orang yang memiliki keterampilan, tapi belum menggunakannya.” - Milton Friedman

“Orang miskin bukanlah orang yang memiliki sedikit, tapi orang yang menginginkan lebih banyak.” – Seneca

“Dia yang serakah selalu menginginkan sesuatu.” – Horace

“Orang yang memenangkan uang jutaan dengan mengorbankan hati nuraninya adalah seorang pecundang.” - BC Forbes

“Bila uang tidak menjadi pelayan, maka ia akan menjadi tuanmu. If money be not thy servant, it will be thy master. Orang yang tamak tidak bisa dikatakan memiliki kemakmuran, karena sesungguhnya kemakmuranlah yang telah memilikinya.” – Sir Francis Bacon

“Keinginan terkuat dan kelemahan manusia yang paling berbahaya adalah: ambisi, keserakahan, kesombongan, keinginan untuk dihormati. Kesemua ini berkonspirasi menentang perdamaian.” – James Madison

“Penipuan yang paling buruk adalah menipu diri sendiri.” - Plato

===================================================================

Cerita Inspiratif:

Akibat Serakah

Pada suatu ketika, hiduplah seorang petani di sebuah desa bersama istri dan kedua anaknya. Mereka sebetulnya cukup makmur. Mereka memiliki seekor ayam betina yang bertelur setiap hari. Telurnya bukan telur biasa, melainkan telur emas.

Petani ini tidak puas dengan telur yang ia dapatkan setiap hari. Rupanya ia adalah tipe orang yang ingin kaya secara instant. Ia mulai berpikir bagaimana caranya mendapatkan telur dalam jumlah banyak sekaligus. Akhirnya ia menemukan sebuah ide. Ia memutuskan untuk membunuh ayam betina itu untuk mendapatkan semua telur yang ada didalamnya.

Keesokan harinya, ketika ayam itu bertelur, ia menangkap ayam itu dan memotong lehernya dengan sebilah pisau, kemudian ia membelah isi perutnya.

Ternyata ia tidak menemukan apa-apa selain darah dimana-mana. Tidak ada tanda-tanda adanya telur lain dalam perut ayam itu. Petani itu begitu sedih karena kini ia tidak akan pernah mendapatkan telur emas lagi, tidak satupun.

Sebelumnya, kehidupannya berjalan lancar dengan satu butir telur setiap hari. Kini ia telah membuat hidupnya sendiri menderita. Hidupnya semakin susah hari demi hari. Tidak lama kemudian, ia kehilangan semua yang dimilikinya. Betapa malang dan bodohnya ia.

Moral dari cerita ini adalah, keserakahan manusia seringkali justru membawa penderitaan, bila tidak disertai dengan sikap mensyukuri apa yang telah ia miliki.

Pengarang: Tidak Diketahui; Sumber: www.kidsfront.com

Kamis, 02 Oktober 2008

Puisi Inspiratif

Memaafkan

Memaafkan
Bukanlah melupakan

Memaafkan
Sesungguhnya adalah mengingat

Bahwa tidak ada orang yang sempurna

Bahwa kita semua bisa tersandung
Ketika kita ingin berdiri tegak

Bahwa kita semua pernah mengucapkan sesuatu
Yang kemudian kita sesali

Bahwa kita semua bisa saja lupa bahwa cinta
Jauh lebih penting daripada pembenaran

Memaafkan
Sesungguhnya adalah mengingat

Bahwa kita semua memiliki lebih
Dibanding kesalahan-kesalahan kita

Bahwa kita juga sering bersikap baik dan perhatian
Bahwa menerima kekurangan orang lain
Akan membantu kita menerima kekurangan diri sendiri.

Memaafkan
Adalah mengingat

Bahwa perselisihan adalah sesuatu yang baik
Dimana kita mungkin juga butuh untuk dimaafkan.

Bahwa hidup kadang memberi kita lebih
Dari pada yang sanggup kita terima dengan anggun.

Memaafkan
Adalah mengingat

Bahwa kita memiliki ruang dalam hati kita
Untuk memulai lagi

Dan lagi,

Dan lagi.

Pengarang: Tidak Diketahui; Sumber: www.bellaonline.com

Mutiara Renungan

Memberi Maaf

“Ketika Anda membenci seseorang, Anda mengikatkan diri secara emosional dengan orang itu, sebuah ikatan yang jauh lebih kuat dibanding baja. Memberi maaf adalah satu-satunya jalan untuk melepaskan diri dan terbebas dari ikatan itu.” – Chaterine Ponder

“Tidak ada cinta tanpa permaafan, dan tidak ada maaf tanpa cinta.” – Bryant H McGill

“Memaafkan berarti melepaskan seorang tawanan dari penjara, dan kemudian menyadari bahwa tawanan itu tidak lain adalah Anda sendiri.” – Lewis B. Smedes

“Orang lemah tidak pernah memaafkan. Permaafan adalah sifat yang dimiliki orang yang kuat.” – Mahatma Gandhi

“Orang bodoh tidak bisa memaafkan dan melupakan. Orang naif bisa memaafkan dan melupakan. Orang bijaksana bisa memaafkan, tapi tidak melupakan.” – Thomas D. Szasz

“Ketahuilah, bahwa Anda telah memberi maaf ketika Anda ingat orang yang yang telah menyakiti hati Anda, dan mendoakan kebahagiaan mereka.” – Lewis B. Smedes

“Ketika kita terluka secara dalam, kita tidak akan sembuh sampai kita bisa memberi maaf.” – Alan Paton

“Ia yang sama sakali tidak bisa memaafkan adalah orang yang tidak bisa mencintai.” – Martin Luther King Jr.

“Maaf tidak bisa mengubah masa lalu, tapi ia bisa memperluas masa depan kita.” – Paul Boese

“Memaafkan berarti melepaskan masa lalu.” – Gerald Jampolsky

“Tanpa permaafan, tidak ada masa depan.” – Desmond Tutu

“Kebencian akan mengerdilkan dirimu, sementara permaafan mendorong kamu untuk tumbuh melebihi dirimu saat ini.” – Cherie Carter – Scott

“Kebencian yang kamu bawa dalam dirimu adalah sebuah bara api dalam hatimu. Ia jauh lebih berbahaya bagi dirimu ketimbang bagi mereka yang kamu benci.” – Lawana Blackwell

“Tidak masalah apakah orang yang telah menyakiti hatimu pantas untuk dimaafkan atau tidak. Maaf adalah hadiah yang kamu berikan ke dirimu sendiri. Ada yang kamu harus lakukan, dan kamu harus terus melangkah ke depan.” – Real Live Preacher

"Permaafan itu sesuatu yang lucu. Ia menghangatkan hatimu dan mendinginkan keperihan." - William Arthur Ward

"Maaf adalah balas dendam yang paling manis." - Isaac Friedmann

"Maafkanlah semua orang yang telah menyinggung Anda, bukan untuk mereka, tapi untuk diri Anda sendiri." - Harriet Nelson

Sakit Hati Dibalas Maaf?

Memaafkan orang yang pernah melakukan kesalahan terhadap kita? Susah gak sih? Bisa gampang-gampang susah, tergantung siapa dan apa kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan yang paling penting, sedalam apa luka perasaan yang telah ditimbulkannya.

Memberi maaf kepada orang yang membuat kita kesal (misalnya, terlambat), mungkin tidak akan begitu susah. Perasaan kesal atau jengkel bisa terlupakan seiring berlalunya waktu, terutama bila yang bersangkutan sudah meminta maaf.
Namun memberi maaf akan terasa susah, terutama bila orang itu sudah melukai harga diri kita (orang yang menghina kita), atau mengkhianati kepercayaan kita (pasangan hidup yang selingkuh, teman yang membocorkan rahasia), atau menimbulkan kesulitan besar terhadap kita dan keluarga (orang yang menipu kita), atau kasus-kasus “berat” lainnya. Dalam contoh kasus di atas, tindakan memberi maaf terasa terlalu mengenakkan bagi orang itu.

Memaafkan orang yang telah melukai hati memang tidak gampang. Ada orang mengatakan, luka perasaan bisa terobati seiring berlalunya waktu. Namun kenyataannya, waktu hanya mengendapkannya sementara waktu. Bila kita bertemu kembali dengan orang atau situasi yang sama, luka itu akan kembali terbuka. Sekejap kemudian kita akan teringat kembali semuanya. Semakin diingat, semakin jelas kesalahannya, dan semakin kabur pula kata maaf dari pikiran kita.

Mengecilkan kesalahan dari orang yang sudah membuat sakit hati dan kecewa memang tidak gampang. Apalagi melupakan rasa sakit yang telah ditimbulkannya. Namun coba kita berpikir kembali dari sisi yang lain. Adakah manfaatnya bila kita terus menerus menyimpan rasa sakit hati? Adakah gunanya terus mengelus-elus luka di hati kita? Sebuah luka yang semakin dielus, semakin membesar dan menyakitkan.

Karena itu, luka yang menyakitkan hati itu sebaiknya dibalas dengan memberi maaf. Tindakan memberi maaf justru lebih bermanfaat bagi orang yang memberi maaf dibanding orang yang dimaafkan. Karena:

1. Memberi maaf membuat kepribadian kita berkembang.

Memang ada orang yang lebih memilih menyimpan rasa sakit hati dan dendam. Karena itu membuat mereka dalam posisi “benar” dan orang lain yang salah. Perasaan itu justru membuat mereka “nyaman” dan tidak perlu berubah.

Memberi maaf dalam kasus-kasus “berat” seringkali sama sakitnya dengan sakit hati itu sendiri. Karena mengharuskan kita melakukan introspeksi, yang tak jarang berakhir pada kesimpulan bahwa kita juga memiliki andil dalam kesalahan yang dilakukan orang itu terhadap kita. Pada satu titik, kita menyadari bahwa pasangan yang selingkuh justru diakibatkan karena sikap kita dirumah selama ini yang kurang memberi kasih sayang, penghargaan atau bersikap egois. Bahwa kita bisa ditipu orang justru karena keserakahan kita sendiri.


Pengakuan seperti ini sering menyakitkan. Alih-alih menyalahkan orang lain, kita malah dihadapkan pada sebuah kesadaran mengenai kesalahan kita sendiri. Sebuah kesadaran yang mengharuskan kita berubah. Tapi ketahuilah, rasa sakit yang satu ini akan berbuah kenikmatan dan kedamaian di hati pada akhirnya. Ia akan membuat kita lebh bijaksana dan menjadi orang yang lebih baik.
2. Memberi maaf membuat kita berdamai dengan masa lalu

Memberi maaf membebaskan kita dari belenggu jiwa yang mengikat dan mengerdilkan diri kita. Setiap langkah yang kita lalui dalam hidup ini memuat pelajaran kehidupan yang bersifat Ilahi. Ada pelajaran yang hendak


Dengan memberi maaf (dari dasar hati, bukan sekedar ucapan pemanis bibir), berarti kita telah berdamai dengan masa lalu kita, termasuk diantaranya adalah orang-orang yang telah menyakiti hati kita.

Bila kita masih menyimpan sakit hati dan kekecewaan, berarti kita belum lulus ujian pelajaran kehidupan yang diberikan Tuhan. Kalau belum lulus ujian, maka kelak kita akan diharuskan mengulang kembali pelajaran tersebut.

3. Memberi maaf adalah hadiah terbesar yang kita berikan kepada diri kita.

Tidak masalah apakah orang yang kita maafkan itu pantas atau tidak untuk dimaafkan. Apalagi bila orang itu tidak pernah meminta maaf. (Memang ada orang yang tidak pernah meminta maaf untuk kesalahan yang ia lakukan. Lebih parah lagi, ia bahkan tidak merasa salah!)

Dalam situasi seperti itu, sadarilah bahwa itu bukan urusan kita. Orang seperti itu punya masalah dengan diri mereka sendiri, dan mereka pasti menerima akibat dari sikap seperti itu. Bukannya mensyukuri, tapi orang seperti itu justru perlu dikasihi.

Pada hakikatnya, tindakan memberi maaf adalah tindakan menyangkut diri kita sendiri, bukan orang lain. Bukan pula tergantung bagaimana sikap orang yang sudah menyakiti hati kita. Karena memberi maaf membuat pikiran kita lebih jernih, lebih terbuka dan lebih luas. Ia membuat jiwa kita lebih kaya. Ingat, orang yang “memberi” adalah orang yang lebih “kaya.” Ia membuat kita lebih sabar dan lebih percaya diri.

4. Memberi maaf membuat kita lebih jujur kepada diri sendiri.

Mungkin saja kita sama sekali tidak pernah berbuat salah kepada orang yang bersalah kepada kita. (“Apa salah saya kepada kamu sehingga kamu berbuat seperti ini pada saya?”) Namun bila kita sedikit lebih jujur dan terbuka kepada diri sendiri, maka segera kita sadari bahwa kitapun pernah berbuat salah kepada orang lain. Kita juga manusia yang jauh dari sempurna. Mungkin saja orang yang menyakiti hati kita hanyalah perantara utusan Tuhan untuk menyadarkan kesalahan yang pernah kita lakukan kepada orang lain. Karena itu, bukannya malah benci dan mendendam, kita justru patut berterima kasih kepada “si utusan Tuhan” ini.

5. Secara sosial, tindakan memberi maaf diterima sebagai sikap seorang ksatria dan berjiwa besar.

Apakah memaafkan perlu diucapkan secara verbal? Saya kira tidak ada sebuah pedoman baku untuk itu, karena sangat tergantung pada situasinya. Apalagi bila yang bersangkutan tidak pernah meminta maaf, tentu akan aneh bila tiba-tiba kita mengatakan bahwa kita memaafkan kesalahannya.

Namun yang terpenting adalah, apakah kita sudah memaafkannya dari dasar hati? Apakah kita sudah memetik pelajaran yang hendak disampaikan Tuhan melalui dia? Kalau sudah, maka sikap kita yang memaafkan akan tercermin dalam bahasa tubuh dan tutur kata kita. Dan dengan itu, sebuah jalinan tali persaudaraan umat manusia yang sempat terputus bisa tersambung kembali.

Saya selalu yakin, Tuhan memberikan moment-moment tertentu dalam hidup manusia sebagai saat yang tepat untuk menjalin kembali tali persaudaraan yang sempat putus. Moment-moment itu adalah Tahun Baru, Lebaran, Natal, Hari Nyepi, Hari Waisak, atau hari ulang tahun. Bisa juga moment berupa kelahiran seorang bayi, pesta pernikahan, atau upacara wafat anggota keluarga. Itulah moment menurut saya kita perlu saling memaafkan. Niscaya hidup kita akan lebih damai dan menjadi orang yang lebih mencintai dan dicintai.

Salam Sukses,

Kingson

Kingson Suryaatmaja

Rabu, 17 September 2008

The Law of Attraction 1

The Law of Attraction (1)

he vibrations of mental forces are the finest and

onsequently the most powerful in existence

Sumber artikel

Charles Haanel

Banyak orang yang bingung saat saya menjelaskan prinsip sukses yang kami ajarkan di Supercamp (SC) Becoming a Money Magnet. Berbeda dengan kebanyakan prinsip sukses yang telah mereka ketahui di SC kami mengajarkan 5 langkah sukses yang menjadi intisari dari teknik untuk menggunakan The Law of Attraction (LOA) dengan mudah dan optimal.

Ada seorang pembaca buku dari Jakarta yang menelpon saya dan bersikeras mengatakan bahwa keberhasilan yang dialami oleh rekan-rekan yang mempraktikkan apa yang kami bagikan di SC hanyalah kebetulan. Pembaca ini merasa bahwa sukses itu nggak mudah. Sukses hanya bisa diraih dengan perjuangan keras dan kalau perlu sampai “berdarah-darah”.

Melalui percakapan yang cukup intens selama hampir setengah jam saya menjelaskan prinsip kerja LOA. Salah satu hal yang saya sampaikan padanya adalah, “Do you want to be successful through the hard way or easy way?” Keberhasilan akan sangat sulit dicapai, atau membutuhkan upaya yang sangat keras (massive action), bila kita bekerja tidak sejalan dengan LOA.

Banyak orang yang kurang atau tidak mengerti mengenai cara kerja LOA. Akibatnya mereka menggunakan LOA secara tidak sadar (by default) dan membuat hidup mereka menderita. Ada juga orang yang walaupun tidak menyadari adanya LOA namun mereka dapat menggunakannya untuk kemajuan hidup mereka.

Melalui artikel ini saya ingin menjelaskan lebih detil mengenai LOA dan bagaimana kita, dengan pemahaman yang benar mengenai LOA, akan dapat menggunakan LOA untuk kemajuan kita di berbagai aspek kehidupan.

Untuk bisa mengerti cara kerja LOA kita perlu mengetahui cara kerja pikiran. Pikiran mempunyai vibrasi. Dan apapun yang kita pikirkan akan dikirim ke semesta alam dalam bentuk sinyal yang akan menarik segala sesuatu yang sejalan dengan vibrasi pikiran kita. Likes attract likes. Dengan memahami hal ini maka apapun yang terjadi dalam hidup kita baik yang positif dan negatif adalah akibat dari hasil kerja LOA yang diaktifkan dan diarahkan oleh pikiran kita.

Hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah sifat LOA yang selalu ”on”. ”Selalu” artinya tiap detik selama kita hidup dan pikiran masih bekerja maka LOA akan aktif.

Untuk mudahnya saya berikan ilustrasi berikut. Bayangkan anda bekerja, sebagai seorang manajer, di stasiun televisi. Tugas anda menentukan materi siaran yang akan ditayangkan secara live. Anda bebas menentukan apa jenis materinya. Setiap materi yang akan disiarkan akan ditampilkan di layar monitor dan setelah itu akan di-broadcast dengan satelit ke seluruh dunia. Anda mendapat materi siaran dari dua tim yang berbeda. Ada tim A dan tim B. Apapun usulan materi siaran yang mereka ajukan, andalah yang berhak menentukan pilihannya.

Apa yang saya jelaskan di atas sama dengan cara kerja pikiran. Anda, pada ilustrasi di atas adalah kesadaran diri. Tim A adalah pikiran sadar dan Tim B adalah pikiran bawah sadar. Layar monitor adalah layar mental/pikiran anda. Dan karena sifat siarannya adalah live maka apapun yang muncul di layar monitor akan langsung disiarkan tanpa sensor sama sekali.

Namun jangan khawatir. Walaupun apa yang ada di pikiran akan selalu disiarkan hal ini tidak berarti kita akan langsung bisa mendapatkan atau menarik hal-hal yang ada di pikiran kita ke dalam realita fisik kita. Dengan bahasa yang lebih sederhana ada waktu jeda/time-delay antara saat kita mem-broadcast materi pikiran dan saat kita mendapatkan apa yang kita broadcast.

Pertanyaannya sekarang adalah mengapa ada lebih banyak orang yang hidupnya susah dibandingkan dengan orang yang bahagia? Mengapa lebih banyak orang yang gagal dibandingkan dengan yang sukses?

Dengan memahami cara kerja LOA maka akan sangat mudah menjawab pertanyaan ini. Orang gagal/susah adalah orang yang menggunakan LOA untuk menarik hal-hal yang justru tidak mereka inginkan. Sedangkan orang sukses/bahagia adalah orang yang, baik secara sadar atau tidak, menggunakan LOA untuk menarik hal-hal yang mereka inginkan.

Anda bisa membantah saya dengan berkata, “Lha, Pak, siapa yang mau hidup susah. Hanya orang edan saja yang mau hidup susah. Bukankah orang yang gagal atau hidup susah itu juga telah berusaha keras untuk bisa sukses/bahagia?”

Anda benar sekali dan juga keliru. Anda benar bahwa tidak ada orang yang mau gagal. Namun anda keliru jika hanya menilai seseorang berdasar tindakan atau ucapannya. Mengapa bisa begitu? Karena LOA tidak memberikan respon pada tindakan atau ucapan. LOA hanya memberikan respon pada (vibrasi) pikiran yang mendasari tindakan atau ucapan. Anda jelas sekarang? Yang paling penting adalah pikiran di balik setiap tindakan atau ucapan kita.

Pikiran mempunyai dua outlet yaitu ucapan dan tindakan. Jadi, apapun yang kita ucapkan dan lakukan selalu diawali dengan pikiran. Untuk bisa menggunakan LOA demi kemajuan kita maka yang perlu kita benahi dan tingkatkan adalah kualitas berpikir kita. Bukan ucapan atau tindakan kita.

Anda mungkin ingat cerita mengenai seorang wanita yang sangat membenci ibunya. Sejak kecil wanita ini memutuskan bahwa kelak saat dewasa ia tidak ingin menjadi seperti ibunya. Keinginan untuk tidak menjadi seperti ibunya begitu kuat tertanam di pikiran si wanita ini. Setelah dewasa apa yang terjadi? Wanita ini menjadi serupa dengan ibunya. Lha, kok bisa? Ini adalah salah satu bentuk dari hasil kerja LOA. Dengan tidak ingin menjadi seperti ibunya maka yang muncul di layar mentalnya adalah si ibu. Wanita ini secara tidak sadar telah memberikan perhatian, fokus, dan energi dalam bentuk emosi kepada buah pikirnya. Sehingga ia mendapatkan hasil yang seakan-akan bertentangan dengan keinginannya.

Dari umpan balik yang saya terima dari para alumnus SC, sudah ada 3 (tiga) orang yang mendapatkan mobil gratis. Dua alumnus mendapat hadiah dari kawan mereka padahal mereka sama sekali tidak meminta. Sedangkan yang satunya mendapatkannya dari sebuah bank. Yang lebih istimewa dari kawan kami yang dapat mobil dari bank yaitu saldonya hanya sebesar Rp. 300.000 saja.

Anda mungkin bingung dan bertanya, ”Ah, yang benar saja. Masa semudah ini?”. Pertanyaan ini juga yang sering muncul di pikiran saya dan kawan-kawan yang ”beruntung”. Kita mengalami LOA namun kita tetap masih begitu terkagum-kagum.

Di SC kami mengajarkan 5 langkah sukses yang menjadi intisari apa yang kami tulis di buku Becoming a Money Magnet yaitu 1) Tahu apa yang diinginkan/Dream, 2) Yakin, 3) Syukur, 4) Pasrah, dan 5) Doa.

Sederhana, bukan?

Apakah dengan mengetahui dream berarti kita bisa langsung mendapatkan apa yang kita inginkan dengan bantuan LOA? Belum bisa. Ada syarat lain yang harus dipenuhi. Apa itu ? Buah pikir (thought) bila hanya dipikirkan ”apa adanya” akan mempunyai efek tarikan yang kecil. Untuk bisa memperbesar efek tarikannya, dengan demikian mempercepat realisasi pikiran-menjadi-realita fisik, dibutuhkan bantuan emosi sebagai booster. Emosi yang dimaksud bisa berupa emosi positif maupun yang negatif.

Sekarang coba kita lihat hidup kebanyakan orang yang ”biasa-biasa”. Mereka biasanya salah menggunakan pikiran mereka. Apa maksudnya?

Pikiran tidak mengenal garis waktu yang membagi waktu menjadi masa lalu, sekarang, dan masa depan. Yang ada hanya satu waktu saja yaitu saat ini, the moment. Kebanyakan orang hidup di masa lalu mereka. Yang mereka ingat sering kali adalah pengalaman buruk, kegagalan, dan atau kejadian traumatik yang pernah mereka alami. Kalaupun mereka ”melihat” ke masa depan maka yang dilihat adalah juga sesuatu yang suram dan tidak menyenangkan.

Sekali lagi, pikiran hanya mengenal ”saat ini”. Saat kita memikirkan kejadian di masa lalu maupun sesuatu yang kita antisipasi di masa depan maka semua bentuk pikiran ini langsung muncul di layar monitor kita. Apa yang terjadi setelah itu? Benar sekali. Apa yang ada di layar monitor (pikiran) langsung disiarkan. Selanjutnya apa yang terjadi? Dengan ”bantuan” LOA kita akan menarik segala sesuatu yang sejalan dengan vibrasi buah pikir kita.

Oh ya satu hal yang perlu saya tekankan adalah bila saya berbicara mengenai pikiran maka saya selalu mengacu pada kedua pikiran yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Pengalaman klinis membuktikan bahwa yang mendominasi pikiran kita adalah pikiran bawah sadar yang kekuatannya sembilan kali lebih kuat dari pikiran sadar.

Jika kita ingin membuat LOA bekerja maksimal maka kita perlu membereskan berbagai mental block yang ada di pikiran bawah sadar. Seringkali apa yang kita pikirkan secara sadar, misalnya ingin sukses, ternyata bertentangan dengan buah pikir yang ada di pikiran bawah sadar.

Yang terjadi selanjutnya adalah kita mem-broadcast dua macam vibrasi pikiran. Yang satu ingin kita sukses dan yang satu lagi tidak ingin kita sukses. Mana yang lebih kuat efeknya? Sudah tentu vibrasi dari pikiran bawah sadar. Mengapa? Karena buah pikir dari pikiran bawah sadar telah di-charge dengan emosi.

Nah, setelah mengetahui hubungan antara pikiran dan LOA lalu apa yang bisa kita lakukan untuk memanfaatkan LOA untuk kemajuan kita? Kuncinya satu yaitu kesadaran diri. Kita harus berusaha selalu sadar untuk mengarahkan pikiran kita untuk hanya memikirkan hal-hal yang kita inginkan.

Pada artikel selanjutnya saya akan membahas lebih dalam lagi mengenai The Law of Attraction.


Tentang Kingson Suryaatmaja

Kingson Suryaatmaja adalah seorang Certified Firewalk Instructor, murid langsung dari Tung Desem Waringin dan Dr. Ernest Wong. Alumni Fakultas Psikologi UGM ini adalah seorang praktisi bisnis yang hingga saat ini menjabat sebagai CEO sebuah percetakan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta. Silahkan menghubungi kami.

Tentang Enlightened Success Newsletter:

Misi kami adalah menghadirkan sebuah newsletter yang informatif dan berkualitas mengenai motivasi, berpikir positif, pengembangan diri, kekuatan pikiran, ketentraman hati dan pengembangan spiritual, yang akan menemani perjalanan Anda menuju sukses.

Melalui website ini, Anda akan kami antarkan menuju berbagai sumber pengetahuan dan informasi yang berkualitas. Anda akan mendapatkan artikel dan E-book yang akan menerangi jalan Anda menuju sukses dan kemakmuran, peningkatan kualitas hidup dan panduan bagi Anda dalam jalan menuju peningkatan diri, ketentraman hati dan pengembangan spiritual

Terima kasih atas kunjungan Anda!

Salam Sukses,

Kingson Suryaatmaja