Jumat, 12 September 2008

Pemilihan walikota kediri

KPU Kediri Segera Kirim Daftar Kekayaan Calon Wali Kota ke KPK

Rabu, 03 September 2008 | 13:42 WIB

TEMPO Interaktif, Kediri: Setelah menetapkan delapan pasangan calon walikota dan wakil walikota, Komisi Pemilihan Umum Derah (KPUD) Kota Kediri segera mengirimkan daftar kekayaan para kandidat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. Pengiriman jumlah harta itu dilakukan agar publik bisa mengontrol jumlah kekayaan masing-masing kandidat sebelum dan sesudah menjabat. "Pengiriman daftar kekayaan ke KPK wajib dilakukan karena masuk dalam prosedur pencalonan," kata Umamul Khoir, anggota KPUD Kota Kediri Bidang Pencalonan, Rabu (3/9).

Semua keterangan yang dicantumkan mutlak menjadi tanggungjawab mereka masing-masing. KPUD menyadari adanya kemungkinan daftar kekayaan itu dibuat tidak seperti kenyataan. Namun jika itu terjadi akan merugikan para kandidat sendiri karena masyarakat akan mempertimbangkan apakah daftar kekayaan itu masuk akal atau tidak dengan kenyataanya.

Untuk mempertanggungjawabkan secara yuridis, KPUD mensyaratkan agar daftar kekayaan itu diberi materai Rp 6 ribu sebagai tanda legalitas negara. "Benar tidaknya itu nanti akan dicek KPK. Kami hanya menerima daftar yang mereka buat masing-masing kemudian meneruskan ke KPK," kata Taufiq Alamin, anggota KPUD Kota Kediri yang membidang sosialisasi dan pemilihan kepala daerah.

Dari delapan calon wali kota yang akan bertarung dalam pemilihan 23 Oktober, Syaiful Muslimin (Asisten Sekretaris Kota Kediri) calon wali kota dari independen tercatat paling kaya dengan Rp 24,2 miliar. Di bawahnya, berturut-turut dr Syamsul Asyhar Rp 22, 8 miliar, Rinto Harno Rp 10,8 miliar, Heru Marwanto Rp 10,3 miliar, Iwan Boedianto Rp 4,2 miliar, Martanti Sunardewi Rp 828,2 juta, M. Machrus Rp 629,4 juta, dan Kasmuji Rp 522,6 juta.

Sedangkan calon wakil wali kota paling kaya adalah Arifin Asror dengan jumlah kekayaan Rp 7,3 miliar. Di bawahnya Abdullah Abu Bakar Rp 1,7 miliar, M. Zaini Rp 881,07 juta, Khoirul Anam Rp 783 juta, Tamam Mustofa Rp 576,4 juta, Farid Makruf Rp 273,9 juta, Ahmad Salis Rp 149 juta dan R. Nugroho Rp 145, 5 juta.

Delapan pasangan calon yang akan berlaga terdiri dari lima pasangan yang diusung partai politik dan tiga lainnya dari calon independen. Mereka adalah, Rinto Harno-M Zaini (PDIP). Iwan Budianto-Arifin Asror (PKB kubu Muhaimin Iskandar). Martanti Sunardewi (pengusaha)-Ahmad Salis (anggota DPRD dari PKS) dijagokan PKS, Partai Demokrat dan sejumlah partai non parlemen. Syamsul Asyhar-Abdulah Abu Bakar (PAN, PPP, PDS). Heru Marwanto-Tamam Musthofa (Golkar).

Sedangkan tiga pasangan calon independen adalah M. Machrus-R. Noegroho, Kasmuji-Choirul Anam, dan Syaiful Muslimin-Farid Makruf.

Dwidjo Utomo Maksum

Tidak ada komentar: